12.05.2009

surat dari ibu








wa
ktu yang terus berlalu telah banyak mempengaruhi keadaanku
aku mengharap kau mau memahami karena usia yang kian bertambah
sedangkan kesehatan tubuhku kian berkurang

buah hatiku...
bila karena keadaanku, kau harus menuntunku untuk berjalan
janganlah kau sertakan keluhan
sebagaimana ketika kau baru belajar berjalan
betapa repotnya aku menuntunmu

bila karena keadaanku, kau banyak mengeluarkan biaya
dampingilah perasaan bebanmu dengan senyum
sebagaimana senyumku selalu mendampingimu
walaupun seharian aku memikul beban mencari nafkah untukmu

bila karena keadaanku, aku menjadi pelupa
basuhlah perasaan jengkelmu
sebagaimana kubasuh perasaan jengkel itu
setiap kau lupakan nasihat-nasihatku

bila aku tidak dapat memahami pembicaraanmu
yang dihiasi bahasa pengetahuan, sertakan perasaan maklummu
sebagaimana aku memaklumi ketidaktahuanmu di masa kecil
dengan memberi penjelasan yang berulang-ulang

bila kau merasa lelah mengurusiku
simpanlah perasaan itu dalam persembunyian hatimu
sebagaimana aku sembunyikan rasa lelah dalam mengurusmu
semenjak kau lahir hingga dewasa

bila kau menyaksikan saat berakhirnya hidupku di dunia ini
lapangkanlah ruang hatimu
sebagaimana harapanku pada Allah SWT
agar dilapangkanNya ruang penantianku di alam Barzah

buah hatiku...
ungkapan ini bukanlah pamrihku terhadap dirimu
dan bukan pula perasaan takutku
tapi aku sedang menata persediaan bekal hari tuamu kelak
karena kaupun akan seperti aku

sadarilah, sikapmu akan menjadi panutan bagi anak-anakmu
pahamilah kata-kata ini sebagai ketulusan perasaan cinta
dan kasih sayangku kepadamu
lantunkanlah senandung doa dalam setiap gerak amal ibadahmu
dan pandanglah ke langit...,
di sana ada pintu-pintu surga yang akan terbuka untukmu

* * *

3 comments:

Anonymous said...

jadi inget nyokap gw hiks hiks hiks

im . sick . of . this . brain . machine said...

Samaaa..TT__TT
Jd kangen yaaa

kidz said...

cool and touching

no other comment

hiks" sob sob . . . .