1.29.2011

i don't know what to do

It will never stops..

My grandma..
My mom..
ME..
Then my children..
My grandchildren..
And so on..


Just like a curse.

6.22.2010

BIN, 17 JUNI 2010

UDARA YANG DINGIN DAN GEMERICIK AIR HUJAN DI LUAR...
SEMUANYA BERGERAK, TAPI WAKTUKU TERHENTI...

PIKIRANKU BERCABANG,
MELAYANG-LAYANG TENTANG KISAH TADI MALAM...


KENAPA YA,
WAKTU BERJALAN LAMBAT KETIKA SEMUA SERBA HITAM?

"SEMUA TERGANTUNG PERASAAN KITA", ITU YANG KAMU BILANG...


AKU BENAR-BENAR BENCI,
SAAT AKU TIDAK BISA MENGENDALIKAN PERASAANKU SENDIRI...

dear you...

5.17.2010

pesan dari negeri seberang

Ternyata... Hidup Ini Sederhana...
Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh penginterview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.

Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah,
cukup memelihara kebiasaan yang baik ….

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda.
Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak
untuk diperbaiki di toko tsb.
Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga
membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap..
Murid-murid lain menertawakan perbuatannya.
Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil
sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya. Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.

Seorang anak berkata kepada ibunya: "Ibu hari ini sangat cantik." Ibu
menjawab: "Mengapa?" Anak menjawab: "Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah. " Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah …


Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah. Temannya berkata: "Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur." Petani menjawab: "Aku bukan sedang memupuk tanamanku,
tapi aku sedang membina anakku." Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja .


Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya:
"Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana
cara mencarinya?"
Ada yang menjawab: "Cari mulai dari bagian tengah."
Ada pula yang menjawab: "Cari di rerumputan yang
cekung ke dalam."
Dan ada yang menjawab: "Cari di rumput yang paling tinggi." Pelatih
memberikan jawaban yang paling tepat: "Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana ."
Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang,
cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap
secara berurutan, jangan meloncat-loncat.


Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang
tinggal di pinggir jalan:
"Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku."
Katak di pinggir jalan menjawab: "Aku sudah terbiasa,
malas untuk pindah."
Beberapa hari kemudian katak "sawah" menjenguk
katak "pinggir jalan"
dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil
yang lewat.
Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri,
cukup hindari kemalasan saja.

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir,
semua berjalan dengan berat, sangat menderita,
hanya satu orang yang berjalan dengan gembira.
Ada yang bertanya: "Mengapa engkau begitu santai?"
Dia menjawab sambil tertawa: "Karena barang bawaan
saya sedikit."
Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan,
cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.

sumber: si "tuan muda"

4.11.2010

the day the night fall.

hujan di luar.


puluhan channel tv dan acaranya yang membosankan.
aroma tumpahan kopi kental yang masih menusuk.

selimut ini sudah 2 lapis, dan aku masih meringkuk kedinginan.


kamarnya membosankan.
wallpapernya membosankan.
lampu tidurnya membosankan.
makanannya membosankan.

jangan biarkan aku membusuk di sini, sayang.


aku mau kamu...

4.05.2010

Surat untuk Ayah.

Kaki2 lusuh melangkah menyusuri kabut malam itu.
Dia tidak sendiri; kedamaian menyelimuti.
Apalah artinya sebuah nama, kata orang.
Mungkin dia bukan siapa-siapa,
tapi dialah ayah paling hebat di seluruh dunia.

Ya, ayahku pulang membawa jerih payah sepanjang siang.
Walaupun hanya sebungkus nasi dan uang secukupnya,
rasa lapar kami terlupakan malam ini.

Ayahku adalah ayah paling hebat di seluruh dunia.
Mungkin dia bukan arsitek,
tapi dia mampu menyulap kardus dan kayu bekas menjadi rumah yang indah.
Mungkin dia juga bukan pejabat bermobil mewah,
tapi dia mampu menyenangkan anak-anaknya berkeliling kota dengan gerobak.
Mungkin dia bukan pula seorang pujangga,
tapi dia mampu membahagiakan ibu selama ini.

Ayahku adalah ayah paling hebat di seluruh dunia.

Terima kasih ayah, untuk terus membuat kami tersenyum setiap hari.

300310 . 11:14pm

masih dengan detakan jantung yang sama..
............getaran yang sama...
........................perasaan yang sama...


:)

1.21.2010

I Cried for My Brother Six Times

* pas ist tadi, gw iseng buka kaskus .. trs nemu bacaan ginian .. terharuuu .. jd kangen sama adek gw .. huhu *
Aku Menangis untuk Adikku 6 Kali

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat Adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.


"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!" Dia Mengangkat Tongkat bambu itu tingi-tinggi.

Tiba-tiba, Adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"

Tongkat panjang itu menghantam punggung Adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"

Malam itu, ibu dan aku memeluk Adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, aku tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang Adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, Adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.


Adikku ketika berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, aku diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Aku mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik ... hasil yang begitu baik ..." Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"


Saat itu juga, Adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku." Ayah mengayunkan tangannya dan memukul Adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!"

Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka Adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, Adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang." Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, Adikku berusia 17 tahun. Aku 20.


Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang Adikku HASILKAN dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga di universitas. Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"

Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Berjalan aku keluar, dan melihat Adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah Adikku?"

Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"


Merasa aku terenyuh, dan air mataku memenuhi. Aku menyapu debu-debu dari Adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak peduli omongan siapapun! Adikku, Kamu adalah apa pun juga! Kamu adalah Adikku bagaimana pun penampilanmu. .."


Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya lihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."

Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Adikku menarik aku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.


Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan Ibuku.

"Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu .."

Aku masuk ke dalam ruangan kecil Adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan membalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya.

"Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan ..." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, Adikku 23. Aku berusia 26.


Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."

Suamiku menjadi direktur pabriknya. Adikku menginginkan kami mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen Pemeliharaan. Adikku tetapi menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, Adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang menggila seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar - ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"

"Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.


Kemudian Adikku berusia 30 Ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Bahkan tanpa berpikir ia menjawab, "Kakakku."


Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "

Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Kakakku dan saya setiap hari berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tangan saya. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga Kakakku dan baik kepadanya. "

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah Adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.


(Diterjemahkan dari "I Cried for My Brother Six Times")


sumber: http://www.kaskus.us/

1.18.2010

Good Times Last Forever.


HAPPY NEW YEAR!!!

bener2 ga berasa ya, tau2 uda ganti taun aja..kyknya baru beberapa hr yg lalu gw ngerasa taun baruan di bunderan HI, eeeh taunya uda 1th yg lalu..walaupun 2009 cuma sekedar lewat, tapi ini taun yg ga akan gw lupain di hidup gw.. :) kira2 ini lah kejadian2 yg bisa dibilang cukup penting di 2009...
  1. sehabis wisuda di oktober 2008, gw sempet luntang-lantung ga ada kerjaan..dan agak iri (baca: termotivasi) sama temen2 lain yg uda kerja duluan..tp lumayan lah, di januari 2009, (setelah ngeprint ratusan cv, daftar di banyak job-consultant online, ngelamar di tak-terhitung-banyaknya perusahaan) gw akhirnya berhasil mendapatkan kerja pertama gw..horee..awal yg bagus utk memasuki taun baru.. :) pertama kali gw dterima kerja sbg marcom di salah satu majalah yg cukup terkenal di segmen anak muda..awalnya gw pikir, gw masalah gw cm hrs beradaptasi sama keadaan di tempat kerja gw itu..eh ternyata, setelah nyoba bertahan, gw ngerasa klo gw sebenernya emang ga cocok dsini..akhirnya gw resign..beberapa lama kemudian, gw dpt kerja ke 2 gw, yaitu di salah satu job-consultant online yg gw ikutin..hmmm ntah knapa, slama gw kerja dsini, gw merasa "ditipu" sama si perusahaan..haha..setelah menimbang2, akhirnya gw resign (lagi)..akhir yg buruk utk awal yg-tadinya-gw-pikir baik..tp gw yakin, smua hal di hidup kita pasti uda diatur..dan alhamdulillah, Allah SWT ngasi jalan ke gw bwt dapetin kerjaan di salah satu perusahaan BUMN yg skrg gw jalanin ini..tdnya sih tmn2 gw pada mikir, nanti ni anak bakal tahan brp lama ya? (gara2 ktnya gw uda "loncat2" di 2 perusahaan)..dan emg gw orangnya bosenan jg sih..jd gw juga sempet ngeri krn kepikir gt juga..tapi setelah beberapa bulan ini dijalanin, insya Allah ini tempat yg cocok bwt gw..
  2. setelah kira2 6 taun ga ketemu sama tmn2 SMP gw, akhirnya gw berhasil ketemuan sama mereka..woww uda banyak berubah ya, dari yg tomboy jd feminin bgt, yg pendek jd tinggi, yg dulunya kribo tiba2 uda lurusss.. :D seneng bgt ketemu mereka dan denger crita2 yg seru2 *dan update gosip tentunya..hihi* gw sempet ketemuan juga sama tmn2 SMA..cuma ga terlalu bikin surprise juga sih, soalnya kalo sama mereka, masi sempet ketemuan beberapa kali pas gw kuliah..tapi tetep bikin hati senaaang..
  3. kejadian penting berikutnya adalah.. *jrengjreeeng* gw Putus sama (mantan) pacar gw setelah 2,5th menjalin kisah asmara *halahhalah*..gw ga nyangka klo bakal banyak juga ternyata yg kaget dan ga percaya..termasuk keluarga gw..dan sempet bosen bgtbgt kalo ditanya "KENAPA?" *gyaaa* dan gw harus mengulang2 jawaban yg sama ke banyak orang.."intinya, kita lebih baik jadi temen aja"..hahaha jawaban yg teramat-sangat klise..dan uda pasti orang2 itu ga ada yg puas sama jawaban gw..ywd lah biar gw dan dia aja yg tau..hoho..lagian emang itu intinya kok, ga ada yg perlu dcritain lg..FYI, sampe skrg masi suka ada tuh yg cie2in gw klo lg ada apa2 sama dia..hadooooh tolong ya, kita masing2 uda punya kehidupan sendiri2..ga ngaruh apa2 juga klo dcie2in gitu..bikin kesel aja.. *!$&#%$@(*#
  4. terakhir, momen yg ga bakal gw lupain adalah akhir taun..kenapa? krn cobaan dateng bertubi2 waktu itu..pertama, pakde gw di semarang meninggal..2 hari kemudian, om dan nenek gw di jakarta masuk RS di waktu yg sama..dan sama skali ga nyangka, beberapa hari kemudian nenek gw juga meninggal..yg bikin gw nyesel adalah, gw blom sempet jenguk nenek gw krn gw lembur trs..mlm terakhir sblm nenek gw ga ada, gw sempet ke RS tapi jam besuk uda abis..jd sayangnya gw ga sempet ngeliat nenek gw utk terakhir kali..gw tadinya juga ga nyangka kalo sakitnya bakal separah itu, soalnya 1minggu sebelumnya, gw ke rumah nenek gw dan beliau masi sehat2 aja, masi bisa becanda2 sama semua..tapi yang namanya umur, kita ga akan pernah tau..hmmm yang jelas gw cuma bisa ngedoain om dan nenek gw biar tenang disisi-Nya..amiiiin...setelah itu, cobaan masi berlanjut..beberapa hari sesudahnya, giliran bokap yg masuk RS..sempet shock dan pengen nangis krn gw ga berani ngebayangin apa2..tapi alhamdulillah, skrg bokap uda sehat lagi..
itu dia salah satu kenang2an gw dari 2009.. mau seneng atopun sedih, gw harap smuanya ga cuma bisa dkenang aja, tapi juga bisa jd pelajaran berharga di hidup gw..amin..
dan sekarang uda 2010 ya? hihi seneng BANGET gw sama taun ini, soalnya dari awal aja uda banyak hal yg bikin gw seneeeeng bgt...misalnya...
  1. salah satu sahabat gw yang baru aja pindah k oz, akhirnya uda dpt roommate baru dan lgsg cocok..seneng bgt gw pas dengernya, soalnya pas awal tu gw sempet kpikiran, dia dsana gmn ya?sama siapa?dapet temen kayak gimana ya? *berasa nyokapnya aja gw..haha* apalagi dia blg kalo roommate nya mirippp bgt sama sahabat gw yg 1 lagi..mudah2an aja sama2 gampang deketnya dan sama2 baiknya..yaah semoga aja dia betah nun jauh dsana..take care, my beloved friend..:)
  2. kabar menggembirakan juga muncul dari temen gw disini..setelah menjomblo selama kira2 1th, dan memiliki beberapa orang gebetan, dan menimbang2 calon2 targetnya, akhirnya dia JADIAN..yippieee..dari curhatan2 yg gw ikutin dari temen gw itu, tadinya ada 2 (ato 3?) yg kira2 berpotensi buat ditembak..dan gw sempet "ngeri" kalo dia milih yg -itu- ..ntah knapa gw ga sreg sama tu orang..tapi pertimbangan orang beda2 sih ya, pasti ada hal tertentu (yg gw ga tau) yg bikin temen gw masi ngincer tu orang..dan ternyataaaa, pilihan dijatuhkan ke yg orang yg satunya lagi, yg gw dukung! hehe senang..selamat yaa buat temen gw ini..semoga yg sekarang adalah pilihan yg tepat buat dia, dan bisa dlanjutin ke tahap yg lebih serius..amin..asik makan2..hoho..
  3. satu lagi yg palingpalingpaling bikin gw seneng menyambut taun ini adalah kabar dari gw sendiri donk pastinya..hehe..gw juga menemukan orang yg -insyaAllah- tepat buat gw..ceritanya gini, dia itu 1 kantor sama gw..daaaaan lo tau kan peraturan di BUMN, ga boleh nikah sama temen 1 kantor..inilah yg sekarang agak2 bikin gw eneg, masalahnya ga sedikit orang2 di sekitar gw yg mempermasalahkan hal tsb..pertanyaan paling umum, "jadi siapa nanti yg mau kluar?".. ya ya ya terserah mo tanya apaan, yg jelas gw blom mikirin sejauh itu..target gw nikah masi lama, gilaaakk..klo dari skarang gw uda mikir mo kluar ato gimana, yg ada bisa2 gw stres ato kerja setengah2 gara2 ada pikiran toh-gw-ga-kerja-disini-lagi..yg penting kan skarang gw seneng..knapa harus pusing2..ya ngga? :D
awal taun yg menggembirakan, mudah2an berlanjut terus sampe ke akhir taun dan taun berikutnya.. amin..
SHIT SOMETIMES HAPPEN..
BUT WHO CARES,
LIFE GOES ON, RITE?


happy new year, and happy new you.. :)